Main content starts here.

ditulis oleh Oliver Nicole, terjemah oleh F. Agustimahir

ceri-9

Ada dua hal yang membuat Yamanashi terkenal di seantero Jepang, pertama - sebagai wilayah penghasil wine terbanyak, dan kedua - sebagai kerajaan buah-buahan. Bagi anda yang ingin mencicipi buah tersegar dan terlezat dari semua buah yang pernah anda coba, kami anjurkan anda untuk melangkahkan kaki anda ke prefektur ini terutama di masa panen untuk mendapat setitik rasa surgawi. Beberapa buah lezat yang ada di sini adalah persik, anggur, dan plum. Di luar itu, anda pun masih bisa mencoba arbei, ceri, bluberi, apel, dan kesemek.

Pada kesempatan kali ini, kami berkunjung ke Minami Alps yang terletak di barat laut prefektur Yamanashi. Di tempat ini kami menemukan 'Kanemaru Farms' sebuah kebun ceri kecil yang dikelola oleh Katsumi Kanemaru, wanita tua bersahaja yang berumur sekitar 80an. Musim petik ceri di Yamanashi berkisar antara pertengahan Mei hingga awal Juli, jadi kunjungan kami di pertengahan Juni adalah salah satu waktu terbaik untuk menikmati ceri Yamanashi yang matang dan sedang berbuah lebat. 
 

ceri-8

Di sela kunjungan, kami pun mendapatkan kesempatan bagus untuk bertemu dengan maskot terkenal Yamanashi, Hishimaru-kun. Sebuah versi kartun dari anjing asli Yamanashi varietas Kai yang sedang mengenakan helm panglima perang ternama, Takeda Shingen. Setelah menerima sambutan dari maskot yang menggemaskan ini, kami membersihkan tangan kami lalu bersiap untuk memetik ceri. Anjuran dari Ibu Kanemaru, pastikan untuk memetik buah yang berwarna merah terang, dan petik dari tangkai searah dengan arah tumbuhnya. Kami terbiasa dengan ceri yang berwarna merah gelap yang banyak ditemukan di Amerika, jadi sedikit terkejut dengan warna ceri yang merah kekuningan di sini. Rasanya lebih manis dan tidak begitu asam dibandingkan dengan yang biasa kami makan, jadi kami lebih suka yang ini. bagi anda yang belum pernah mencoba ceri Jepang sebelumnya, kami sangat menganjurkan untuk datang kemari dan memetik ceri lezat tersebut sendiri.

ceri-A

Tahun ini, pengunjung beserta rombongan keluarga yang biasanya datang untuk memetik ceri jumlahnya berkurang banyak karena imbas dari Covid-19, sehingga memaksa Ibu Kanemaru untuk memetiknya sendiri dan menjualnya ke tempat seperti pasar swalayan dan lainnya. Salah satu daya tarik terbesar dari kebun ini adalah, dengan membayar 2.100 yen/pengunjung dewasa, tidak ada batasan waktu dan anda diizinkan untuk memetik dan memakan ceri sepuasnya. Bagi pengunjung yang menyukai sedikit tantangan, kami bahkan menggunakan tangga untuk memetik permata terlezat di puncak pohon.

ceri-B

Dengan tindakan pencegahan serta sanitasi (semua pengunjung harus mencuci tangannya di gerbang) yang ditangani oleh pengelola kebun, serta berada di tempat terbuka, kami semua merasa aman dan nyaman. Selain itu, ada rasa kepuasan tersendiri ketika bisa memakan buah yang dipetik sendiri. Mungkin masih ada naluri berburu-mengumpulkan makanan di masing-masing diri kita, atau bisa jadi ini hanyalah kesenangan setelah akhirnya bisa mengakhiri kerja dari rumah. Apapun itu, perasaan ini menyenangkan. 

Bagi mereka yang ingin buahnya tanpa harus memetik sendiri, kebun-kebun seperti ini pun biasanya mempersilahkan para pengunjung untuk membeli buahnya langsung. Tapi tetap, kami sangat menganjurkan untuk memetik sendiri. Hishimaru-kun saja memetik dengan tangannya sendiri. Ini sebuah kegiatan yang sederhana, sangat menyenangkan, dan lezat tentunya. Jadi mari memetik buah di Yamanashi untuk mencicipi sendiri salah satu permata mungil merah dari kerajaan buah-buahan di Jepang!

ceri-7

Untuk keterangan lebih lanjut tentang memetik buah di Yamanashi, silahkan kunjungi ↓

https://www.yamanashi-kankou.jp/umaiinet/facility/cherry/index.html

Diterbitkan di

  • July 14, 2020

Bagikan

Home of Mt. Fuji > Jurnal staf indonesia > Memetik Ceri di Minami Alps - Jepang